Sabtu, 26 Oktober 2013

HAKIKAT TITIK

Titik merupakan syarat-syarat dzat Allah yang tersembunyi dibalik khazanahnya ketika dalam tajalli Nya terhadap makhluk. Sang Arif berkata :"tidak akan mencapai ilmu Allah kecuali yakin yang sebenar2nya yakin bahwa dzat, sifat, afal nya sebagai Dzat, Sifat, Af’al Allah. Allah kekal dalam kekekalan Nya sendiri. La hayyun, La alimun, La Samiun, La Basirun, La Qodirun, La Muridun, La Mutakallimun, Bi Haqqi Ilallah. Berani dan yakin kah untuk memegang demikian?

Ada sebagian orang yang berpegang demikian hanya dengan yakinnya pada buku yang dibaca. Dibacanya Al Hallaj dan Siti Jenar menyebut Ana Al Haqq maka diikuti menyebutnya juga demikian tanpa mengetahui siapa yang dimaksudkan dengan Ana dan Al Haqq. (Take care !!).

Pada sebagian huruf, Titiknya lebih jelas. Ada sebagian yang tampak pada kenyataannya seperti Alif dan huruf-huruf tanpa Titik. Walaupun tidak nampak Titik padanya, tapi sebenarnya ia tersusun dari Titik-titik. Titik pada Alif menampakkan diri dalam wujudnya sementara didalam Baa, Titik nya berdiri sendiri. Titik suatu huruf merupakan kesempurnaan huruf itu sendiri dan dengan sendirinya menyatu dengan huruf itu sendiri. Penyatuan itu menunjukkan adanya sebab lain yaitu sebab yang memisahkan antara Huruf dengan Titiknya.

Huruf Alif keadaannya menempati kedudukan tunggal dalam setiap huruf. Contohnya, kita bisa mengatakan bahwa Baa itu adalah Alif yang didatarkan sedangkan Jiim adalah Alif dibengkokkan dua ujungnya. Alif dalam kedudukan Titik adalah penyusun karena huruf yang tersusun itu adalah Titik. Titik bagi setiap huruf ibarat zarah-zarah yang terhampar. Huruf itu sendiri seperti tubuh yang terstruktur. Kedudukan Alif dengan kerangkanya seperti kedudukan Titik. Jadi, huruf-huruf itu tersusun dari Alif sebagaimana contoh Baa yaitu Alif yang didatarkan.

Dua Titik bila disusun sebenarnya adalah dua Alif yang tersusun. Penyusunan ini memberi Alif 3 dimensi yaitu panjang, lebar dan kedalaman. Huruf Jiim misalnya menyatu didalam Alif. Kepala Jiim ada yang memanjang, pangkal dan tengahnya juga memanjang. Huruf Kaaf, ujung dan tengahnya memanjang tapi pangkalnya lebar. Keduan huruf, masing-masing ada 3 dimensi. Setiap huruf selain Alif memiliki dua atau tiga jangkauan yang membentang. Alif sendiri lebih mendekati Titik, Titik tidak mempunyai bentangan. Alif mendahului semua huruf. Antara huruf-huruf ada yang mempunyai Titik diatas, dibawah dan ditengah. Huruf Mim misalnya adalah huruf yang mempunyai Titik di tengah. Titik yang dimaksudkan adalah Titik putih dalam lubang huruf Miim. Lubang itu pada martabat "Aku tidak melihat sesuatu kecuali Allah didalamnya". Inilah kalimat sama seperti yang dikatakan oleh Imam Ali. Lingkaran kepala Miim menempati martabat "Aku tidak melihat sesuatu" sementara Titik putih menempati "kecuali aku melihat Allah didalamnya.

Bila menyentuh tentang Miim, banyak didapati terkait dengannya contohnya Miim, kalimat "Aku Ahmad tanpa Miim" sangat terkenal. Ahmad tanpa Miim adalah Ahad, tetapi yang penting perlu ditanya kemana perginya Miim hingga membawa kepada sifat dan namanya Ahad? Bagaimana cara nya melenyapkan Miim? Miim adalah kiasan atau metafor yang akan terjawab bila mencarinya didalam diri..

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...